Syafi'i kembali ke Mekah dan belajar ilmu fikih pada Imam Muslim bin Khalid az-Zanni, seorang ulama besar dan mufti di kota Mekah, sampai memperoleh ijazah berhak mengajar dan memberi fatwa. Selain itu, Syafi'i juga mempelajari berbagai cabang ilmu agama lainnya seperti ilmu hadis dan ilmu Al-Qur'an. Cara mudah mempelajari fikih adalah dengan mempelajarinya melalui fikih madzhab. Bahkan yang terbaik adalah mempelajari fikih madzhab di negeri masing-masing, seperti fikih Syafi'i untuk di negeri kita. Jika cara ini yang ditempuh, maka akan mudah bagi kita untuk mengajarkan fikih di tengah-tengah masyarakat dan tidak terlalu berseberangan. Foto: Egypt Today. Kisah Perjalanan Imam Syafii Menuntut Ilmu (1). Pemakaman keluarga kerajaan Mesir Mohammad Ali Pasha atau Hosh al-Basha di Masjid Imam Syafii. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Syafi'i adalah pendiri mazhab Syafi'i yakni mazhab fikih dalam suni yang sangat banyak pengikutnya. Berikut sekilas perjalanan Imam Syafii dalam rangka mempelajari ilmu, khususnya agama Islam, sebagaimana dilansir @fiqhgram di Instagram. Dari Gaza ke Mekah Perjalanan awal terjadi 2 tahun setelah kelahiran Imam Syafii pada 150 H. Hal ini karena ayah Imam Syafii wafat tidak lama setelah lahirnya beliau. Jika semua itu usai terlewati—dengan mutqin atau tuntas—maka dia bisa dikatakan lulus dalam mempelajari ilmu fikih mazhab Syafi'i. Dalam hal ini beliau mewanti-wanti tentang pentingnya Syaikhun Fattah (seorang guru yang mumpuni) dalam membimbing hingga gerbong akhir fikih mazhab Syafi'i. Imam Syafi'i juga belajar fiqih pada Yahya bin Husain yang merupakan murid dari al-Laits bin Sa'd, yang merupakan seorang ulama besar dalam ilmu fiqih di Mesir. Pada tahun 184 H, Imam Syafi'i didatangkan ke Baghdad karena dituduh menentang Daulah Abbasiyah, namun ia terbebas dari tuduhan. Kajian Fiqih Islam Lengkap | Belajar Ilmu Fiqih Islam Fiqih Imam Syafi'i 44,533 views Ayat Kursi 100X FULL Bikin Adem dan Tenang Suasana Hati Dengan Suara Merdu Menyejukkan. Neurotic Setelah kitab-kitab di atas berhasil dipelajari oleh thalib dengan mutqin, maka bisa dikatakan thalib tersebut telah lulus mempelajari fikih mazhab Imam Syafii. Dalam hal ini, Al-Habib Jufri mewanti-wanti hadirnya Syaikhun Fattah (seorang guru yang memumpuni) dalam membimbing hingga ke gerbong akhir fikih mazhab as-Syafi'i. Guru-guru Imam Nawawi. Sang Imam belajar pada guru-guru yang amat terkenal seperti Abdul Aziz bin Muhammad Al-Ashari, Zainuddin bin Abdud Daim, Imaduddin bin Abdul Karim Al-Harastani, Zainuddin Abul Baqa, Khalid bin Yusuf Al-Maqdisi An-Nabalusi dan Jamaluddin Ibn Ash-Shairafi, Taqiyuddin bin Abul Yusri, Syamsuddin bin Abu Umar.Dia belajar fiqih hadits (pemahaman hadits) pada asy-Syaikh al Pertama: Hendaknya memulai dengan kitab-kitab kecil atau ringkasan atau nazham rangkaian bait-bait sya'ir berisi ilmu Fiqh sebagai pengenalan terhadap mazhab imam As Syafi'i, seperti: Matan Taqrib karangan Al Qadhi Abu Syuja', Matan Qurrat Al 'Ain yang dikarang oleh imam Al Malibari dan Matan Zubad karya imam Ibnu Ruslan. wWT5v.